Sabtu, 24 Mei 2014
puisi
Pikirmu saja
S.s Lazuri
Bisa melampaui batas
Yang sebenarnya takan bisa
Ditembus oleh nafsu
Keserakahan
Pikirmu saja
Semua serba bisa
Menghalalkan segala cara
Membinasakan teman
Menghidupkan musuh
Pikirmu saja
Bahagia itu menindas
Menyingkirkan asa
Bersedih ats kekalahan
Pikirmu saja
Langit akan membisu
Membiarkanmu
Melangkah tegap
Di tanah subur
darah
my diari
elsker apa kabarmu disana, apakah
kau bahagia dengan seseorang “terbaik” mu itu? Aku harap iya.
Aku sangat merindukanmu,
bagaimanapun juga kau adalah bagian yang pernah mengisi hidupku.
Kau tahu kali ini aku bahagia
menahan rasa yang mungkin sejak awal sudah tak seharusnya ada.
Aku rindu dengan kata-katamu
“pesekk… kau jelek cerewet lagi” itu tidak menyakitiku. Bahkan selalu berhasil
menenangkan kembali isi hatiku yang sejdang kacau.
Aku piker hingga saat ini aku masih
berharap suatu saat nanti akan kembali bisa bersama atau setidaknya baik
kembali seperti dulu sebelum aku benar-benar dekat denganmu.
puisi
Benang merah
S.s Lazuri
Bahkan setiap nafasnya
Meluapkan keindahan
Menerbangkan bunga ilalang
Menjelajahi hamparan padang
Biarkan cinta tumbuh
Diasuhan tuhan
Lewat benang merah
Kau ikatkan kasih
Untuk saling terhubung
Memorabilia sang melodi
S.s Lazuri
Satu dua tiga ketuk
Berdendang kemewahan
Khas nan klasik
Karya musisi klasik dunia
Antonio dengan four seasonnya
mozart pada overturenya
Boccherini dengan minuetto
Hingga eine kleine cipta Mozart
Sangat membanggakan
Tapi dengarlah
Ada sesuatu yang lebih istimewa
Sederhana..
Namun sarat makna
Syairnya dibayar nyawa
Nadanya ditebus darah
Inilah Indonesia raya
Buah tangan emas
W.R Supratman
Menggetarkan setiap kenangan
Kelam di masa silam
Salam
Ranting
S.s
Lazuri
Angin
berlalu
Membawa
segenggam salam
Lewat
daun dan ranting
Melanglang
buana
Berkelana
tak kenal lelah
Mencari
sosok yang tepat
Sebagai
penerima
Salam
terhangat
Dari
nyanyian ranting
Ketika
patah
Di
penghujung musim